Selasa, 03 Agustus 2010

         1.Pertama isi login dengan nama admin

2.set nama dengan memakai nama yang anda inginkan dengan mengetik system identity set name=dengan nama yg di inginkan (contoh system identity set name kukuh).

3.lalu ganti nama ip dari ether1dan 2 menjadi internet dan local seperti gambar dibawah.


 4. setelah di ganti nama kemudain beri ip address,dengan mengetik ip ddress add adress dan ip yg kita inginkan (contoh ip local 172.16.15.1 sesuai absen) dan netmask seperti gambar di bawah.


5.Dan lalu ketik pr untuk mengecek ip address yang telah kita ganti lalu akan muncul gambar seperti     yang ada di atas.

6.kemudian kita masukan defult gateway dengan mengetik ip route add gateway=dan ip yang kita inginkan (contoh ip route add gateway=192.168.0.254) seperti gambar yang ada di bawah ini.

7.dan untuk melihatnya kembali ketik pr.lalu akan muncul tulisan gateway lalu di bawahnya ip yang kita masukan seperti gambar di atas.

8.setelah default gateway lalu setup dns denagan mengetik ip dns setup primary-dns=192.168.0.10 allow-remote-requests=no.dana baut satu lagi yang kedua yaitu tinggal di ganti menjadi secondary dan ip. Seperti yang tertera pada gambar di bawah ini.dan mengeceknya kembali dengan mengetik pr.

9.setelah itu kita buat ip farewall dengan mengetik ip farewall nat add action=masquerade out-interface=internet kemudian akan muncul chain:dan isi dengan mengetik scrnat.dan untuk melihatnya kembali mengetik pr dan enter .seperti pada gambar.


10.lalu membuat ip pool engan mengetik ip pool add name=dhcp-pool ranges=172.16.15.20-172.16.15.40 lalu mengeceknya kembali seperti gambar di bawah.


11. Tambahkan DHCP Network dan gatewaynya yang akan didistribusikan ke client  dengan mengetik ip dhcp-server network add address=172.16.15.0/24 gateway172.16.15.1 dan mengeceknya kembali seperti pada gambar.


12. Tambahkan DHCP Server ( pada contoh ini dhcp diterapkan pada interface local ) dengan mengetikip dhcp-server add interface=local  address-pool=dhcp-pool .kemudian cara melihat kembali dhcp mengetik  pr.


13.dan terakhir enablekan dhcp1 dengan mengetik enable 0 ,seperi pada gambar di atas.

14. lalu ping untuk memastikan komputer connect pada client.dengan cara buka cmd dan ketik ping 172.16.15.1 lalu enter. Apbila connect akan ada tulisan reply from 172.16.15.1 bytes=32 ttl=64 seperti pada gambar, berarti  komputer sudah connect


Rabu, 28 Juli 2010

proxy server

Proxy server (peladen proxy) adalah sebuah computer server atau program computer yang dapat bertindak sebagai komputer lainnya untuk melakukan request terhadap content dari internet atau intranet.

Proxy Server bertindak sebagai gateway terhadap dunia ini Internet untuk setiap komputer klien. Proxy server tidak terlihat oleh komputer klien: seorang pengguna yang berinteraksi dengan Internet melalui sebuah proxy server tidak akan mengetahui bahwa sebuah proxy server sedang menangani request yang dilakukannya. Web server yang menerima request dari proxy server akan menginterpretasikan request-request tersebut seolah-olah request itu datang secara langsung dari komputer klien, bukan dari proxy server.

Proxy server juga dapat digunakan untuk mengamankan jaringan. pribadi yang dihubungkan ke sebuah jaringan publik (seperti halnya Internet). Proxy server memiliki lebih banyak fungsi daripada routerr yang memiliki fitur packet filtering. karena memang proxy server beroperasi pada level yang lebih tinggi dan memiliki kontrol yang lebih menyeluruh terhadap akses jaringan. Proxy server yang berfungsi sebagai sebuah "agen keamanan" untuk sebuah jaringan pribadi, umumnya dikenal sebagai firewall.

dhcp protokol

DHCP Protokol
DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah protokol yang berbasis arsitektur client/server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian alamat IP dalam satu jaringan. Sebuah jaringan lokal yang tidak menggunakan DHCP harus memberikan alamat IP kepada semua komputer secara manual. Jika DHCP dipasang di jaringan lokal, maka semua komputer yang tersambung di jaringan akan mendapatkan alamat IP secara otomatis dari server DHCP. Selain alamat IP, banyak parameter jaringan yang dapat diberikan oleh DHCP, seperti default gateway dan DNS server.
Cara Kerja

Karena DHCP merupakan sebuah protokol yang menggunakan arsitektur client/server, maka dalam DHCP terdapat dua pihak yang terlibat, yakni DHCP Server dan DHCP Client.
DHCP server merupakan sebuah mesin yang menjalankan layanan yang dapat “menyewakan” alamat IP dan informasi TCP/IP lainnya kepada semua klien yang memintanya. Beberapa sistem operasi jaringan seperti Windows NT Server, Windows 2000 Server, Windows Server 2003, atau GNU/Linux memiliki layanan seperti ini.
DHCP client merupakan mesin klien yang menjalankan perangkat lunak klien DHCP yang memungkinkan mereka untuk dapat berkomunikasi dengan DHCP Server. Sebagian besar sistem operasi klien jaringan (Windows NT Workstation, Windows 2000 Professional, Windows XP, Windows Vista, atau GNU/Linux) memiliki perangkat lunak seperti ini.

DHCP server umumnya memiliki sekumpulan alamat yang diizinkan untuk didistribusikan kepada klien, yang disebut sebagai DHCP Pool. Setiap klien kemudian akan menyewa alamat IP dari DHCP Pool ini untuk waktu yang ditentukan oleh DHCP, biasanya hingga beberapa hari. Manakala waktu penyewaan alamat IP tersebut habis masanya, klien akan meminta kepada server untuk memberikan alamat IP yang baru atau memperpanjangnya.

DHCP Client akan mencoba untuk mendapatkan “penyewaan” alamat IP dari sebuah DHCP server dalam proses empat langkah berikut:
DHCPDISCOVER: DHCP client akan menyebarkan request secara broadcast untuk mencari DHCP Server yang aktif.
DHCPOFFER: Setelah DHCP Server mendengar broadcast dari DHCP Client, DHCP server kemudian menawarkan sebuah alamat kepada DHCP client.
DHCPREQUEST: Client meminta DCHP server untuk menyewakan alamat IP dari salah satu alamat yang tersedia dalam DHCP Pool pada DHCP Server yang bersangkutan.
DHCPACK: DHCP server akan merespons permintaan dari klien dengan mengirimkan paket acknowledgment. Kemudian, DHCP Server akan menetapkan sebuah alamat (dan konfigurasi TCP/IP lainnya) kepada klien, dan memperbarui basis data database miliknya. Klien selanjutnya akan memulai proses binding dengan tumpukan protokol TCP/IP dan karena telah memiliki alamat IP, klien pun dapat memulai komunikasi jaringan.

dns server

DNS SERVER

DNS (Domain Name System, bahasa Indonesia: Sistem Penamaan Domain) adalah sebuah sistem yang menyimpan informasi tentang nama host maupun nama domain dalam bentuk basis data tersebar (distributed database) di dalam jaringan komputer, misalkan: Internet. DNS menyediakan alamat IP untuk setiap nama host dan mendata setiap server transmisi surat (mail exchange server) yang menerima surat elektronik (email) untuk setiap domain.

DNS menyediakan servis yang cukup penting untuk Internet, bilamana perangkat keras komputer dan jaringan bekerja dengan alamat IP untuk mengerjakan tugas seperti pengalamatan dan penjaluran (routing), manusia pada umumnya lebih memilih untuk menggunakan nama host dan nama domain, contohnya adalah penunjukan sumber universal (URL) dan alamat e-mail. DNS menghubungkan kebutuhan ini.

Sejarah singkat DNS

Penggunaan nama sebagai pengabstraksi alamat mesin di sebuah jaringan komputer yang lebih dikenal oleh manusia mengalahkan TCP/IP, dan kembali ke jaman ARPAnet. Dahulu, setiap komputer di jaringan komputer menggunakan file HOSTS.TXT dari SRI (sekarang SIR International), yang memetakan sebuah alamat ke sebuah nama (secara teknis, file ini masih ada – sebagian besar sistem operasi modern menggunakannya baik secara baku maupun melalui konfigurasi, dapat melihat Hosts file untuk menyamakan sebuah nama host menjadi sebuah alamat IP sebelum melakukan pencarian via DNS). Namun,, sistem tersebut diatas mewarisi beberapa keterbatasan yang mencolok dari sisi prasyarat, setiap saat sebuah alamat komputer berubah, setiap sistem yang hendak berhubungan dengan komputer tersebut harus melakukan update terhadap file Hosts.

Dengan berkembangnya jaringan komputer, membutuhkan sistem yang bisa dikembangkan: sebuah sistem yang bisa mengganti alamat host hanya di satu tempat, host lain akan mempelajari perubaha tersebut secara dinamis. Inilah DNS.
Paul Mockapetris menemukan DNS di tahun 1983; spesifikasi asli muncul di RFC 882 dan 883. Tahun 1987, penerbitan RFC 1034 dan RFC 1035 membuat update terhadap spesifikasi DNS. Hal ini membuat RFC 882 dan RFC 883 tidak berlaku lagi. Beberapa RFC terkini telah memproposikan beberapa tambahan dari protokol inti DNS.

Teori bekerja DNS

Para Pemain Inti

Pengelola dari sistem DNS terdiri dari tiga komponen:
DNS resolver, sebuah program klien yang berjalan di komputer pengguna, yang membuat permintaan DNS dari program aplikasi.
recursive DNS server, yang melakukan pencarian melalui DNS sebagai tanggapan permintaan dari resolver, dan mengembalikan jawaban kepada para resolver tersebut;
authoritative DNS server yang memberikan jawaban terhadap permintaan dari recursor, baik dalam bentuk sebuah jawaban, maupun dalam bentuk delegasi (misalkan: mereferensikan ke authoritative DNS server lainnya)

Pengertian beberapa bagian dari nama domain

Sebuah nama domain biasanya terdiri dari dua bagian atau lebih (secara teknis disebut label), dipisahkan dengan titik.

Label paling kanan menyatakan top-level domain – domain tingkat atas/tinggi (misalkan, alamat www.wikipedia.org memiliki top-level domain org).

Setiap label di sebelah kirinya menyatakan sebuah sub-divisi atau subdomain dari domain yang lebih tinggi. Catatan: “subdomain” menyatakan ketergantungan relatif, bukan absolut. Contoh: wikipedia.org merupakan subdomain dari domain org, dan id.wikipedia.org dapat membentuk subdomain dari domain wikipedia.org (pada prakteknya, id.wikipedia.org sesungguhnya mewakili sebuah nama host – lihat dibawah). Secara teori, pembagian seperti ini dapat mencapai kedalaman 127 level, dan setiap label dapat terbentuk sampai dengan 63 karakter, selama total nama domain tidak melebihi panjang 255 karakter. Tetapi secara praktek, beberapa pendaftar nama domain (domain name registry) memiliki batas yang lebih sedikit.

Terakhir, bagian paling kiri dari bagian nama domain (biasanya) menyatakan nama host. Sisa dari nama domain menyatakan cara untuk membangun jalur logis untuk informasi yang dibutuhkan; nama host adalah tujuan sebenarnya dari nama sistem yang dicari alamat IP-nya. Contoh: nama domain www.wikipedia.org memiliki nama host “www”.

DNS memiliki kumpulan hirarki dari DNS servers. Setiap domain atau subdomain memiliki satu atau lebih authoritative DNS Servers (server DNS otorisatif) yang mempublikasikan informas tentang domain tersebut dan nama-nama server dari setiap domain di-”bawah”-nya. Pada puncak hirarki, terdapat root servers- induk server nama: server yang ditanyakan ketika mencari (menyelesaikan/resolving) dari sebuah nama domain tertinggi (top-level domain).

dhcp scope

DHCP Scope

DHCP Scope adalah alamat-alamat IP yang dapat disewakan kepada DHCP client. Ini juga dapat dikonfigurasikan oleh seorang administrator dengan menggunakan peralatan konfigurasi DHCP server. Biasanya, sebuah alamat IP disewakan dalam jangka waktu tertentu, yang disebut sebagai DHCP Lease, yang umumnya bernilai tiga hari. Informasi mengenai DHCP Scope dan alamat IP yang telah disewakan kemudian disimpan di dalam basis data DHCP dalam DHCP server. Nilai alamat-alamat IP yang dapat disewakan harus diambil dari DHCP Pool yang tersedia yang dialokasikan dalam jaringan. Kesalahan yang sering terjadi dalam konfigurasi DHCP Server adalah kesalahan dalam konfigurasi DHCP Scope.

Jumat, 23 Juli 2010

ACTIVE DIRECTORY

ACTIVE DIRECTORY
Pendahuluan
Active directory merupakan inti dari jaringan komputer berbasis windows 2003. dengan menggunakan Active directory semua informasi baik user, computer dan informasi lain dapat disimpan dalam database yang terpusat.
Pada bab ini, kita akan membahas secara tuntas tentang Active directory dan implementasinya dalam membangun windows 2003 server.
Konsep Active Directory
Active Directory adalah directory service yang menyimpan konfigurasi jaringan

baik user, group, komputer, hardware serta berbagai policy keamanan dalam satu database terpusat.
Dalam definisi yang lain, active directory adalah sebuah file atau database terpusat yang menyimpan informasi username, password, dan informasi-informasi lainnya seperti lokasi printer, komputer dan lain-lain dengan menggunakan file NTDS.DIT.
Active directory dapat diumpamakan seperti buku telpon yang menyimpan berbagai informasi seperti nama, alamat, dan nomor telpon yang disusun berdasarkan abjad sehingga memudah proses pencarian.
Fungsi utama Active Directory adalah menyediakan sarana untuk melakukan administrasi jaringan secara terpusat baik dilevel domain maupun lintas domain, selama domain-domain tersebut berada dalam satu forest.

Dengan adanya Active directory, proses administrasi sistem jaringan dapat dilakukan dengan mudah dan dapat di-remote. Hal tersebut dimungkinkan karena adanya Global Catalog (GC) yang menyimpan konfigurasi komputer dan object jaringan, dimana GC dapat diakses dari manapun didalam jaringan dengan menggunakan infrastruktur Active Directory.
Active Directory (AD) terdiri dari berbagai obyek yang merupakan representasi dari obyek-obyek yang terdapat dalam jaringan baik hardware, user maupun domain. Masing-masing obyek tersebut antara lain:
• Object
• Container
• Organizational Unit (OU)
• Domain
• Tree
• Forest

dhcp

DEFINISI DYNAMIC HOST CONFIGURATION PROTOCOL (DHCP)

Bayangkan jika Anda seorang system administrator pada suatu perusahaan yang besar, dan harus menyediakan sebuah jaringan untuk beberatus komputer. Anda pasti tidak akan berfikir untuk memberi setting nomor IP, subnet, gateway secara manual pada masing – masing komputer yang terhubung. Untuk itu Anda bisa memenfaatkan DHCP untuk memberi settingan secra otomatis pada setiap komputer yang ingin terhubung pada jaringan.

Apa sih DHCP ?

Dynamic Host Configuration Protocol digunakan untuk meng-automatisasi pemberian IP Address, gateway, subnet masks, dan parameter IP lainnya. Sangat berguna bagi Administrator untuk memodifikasi informasi IP pada kondisi tertentu. End User juga dimudahkan oleh servis ini, karena cepat untuk terhubung ke dalam jaringan tanpa perlu konfigurasi.

DHCP dibuat oleh Internet Engineering Task Force (IETF) dan menjadi standar pada tahun1993. DHCP based on BOOTP protocol, yang sangat mudah dan simple. Namun sebenarnya BOOTP tidak didesain untuk menyediakan dynamic address assigment.

Bagaimana DHCP Bekerja ?

DHCP bekerja dengan 4 langkah : DHCP Discovery, DHCP Offers, DHCP request, dan DHCP acknowledgement.

DHCP Discovery


Ketika komputer terhubung pada DHCP-enabled network, client tersebut akan melakukan broadcast , lebih dikenal dengan DHCPDISCOVER yang berfungsi untuk menemukan DHCP Server. Secara Optional, client akan merequest last known ip information yang digunakan client terakhir kalinya. Dan request ini bisa ditolak maupun diterima, tergantung setting pada DHCP servernya.

DHCP Offers


DHCP Server akan menerima permintaan (lease) dari client. Lease ini menentukan berapa lama client diijinkan untuk menggunakan informasi IP yang didapatkan dari server. DHCP message yang dikenal sebagai DHCPOFFER dikirimkan k ke client. Pesan ini berisi lease duration, IP address, subnet mask, MAC Address client, dan IP Address dari DHCP server.

DHCP Request


Setelah transaksi informasi sukses, client harus memberitahu DHCP server bahwa informasi yang direquest telah diterima. Laporan dari client in iberupa broadcast yang telah diinialisasi dengan DHCP server IP Address. Ini akan memberitahu DHCP server yang lain supaya tidak memberikan IP information lagi ke client, karena sudah memperoleh informasi yang diperlukan. Hal ini akan membantu untuk penyediaan IP Address komputer lain, karena hanya satu lease yang bisa diperoleh per network interface card (NIC).